Setiap manusia di dunia tidak akan bisa mengelak dari fenomena perkembangan zaman dan modernisasi. Baik itu di dunia transportasi, IT, pemerintahan, olahraga, maupun pendidikan. Perkembangan zaman tidak mengenal lapisan masyarakat di lini manapun, semua bisa dinikmati dan dirasakan, bahkan saat ini kita sudah pada fase dimana kita semua dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman, bukan hanya merasakannya. Contoh sederhana adalah media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), bisakah kita dimasa kini hidup tanpa hal tersebut?.
Teknologi merupakan metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis melalui penerapan ilmu pengetahuan. Sedangkan informasi adalah segala sesuatu yang mempunyai arti dan nilai bagi penerima informasi. Adapun komunikasi adalah proses pertukaran informasi antara dua orang atau lebih sehingga informasi yang diperoleh bisa di mengerti atau dipahami. Dengan demikian, TIK dapat didefinsikan sebagai kombinasi antara teknologi informatika dengan teknologi-teknologi lain yang terkait, khususnya dengan teknologi informasi guna mempermudah komunikasi.
Kali ini saya akan membahas tentang peran TIK di dalam kehidupan bagi seorang guru, terutama dari segi profesi. Perkembangan zaman sangat menuntut setiap guru untuk mengetahui perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kita awali dari hal yang paling mudah, yaitu sarana penghubung elektronik. Sarana penghubung elektronik saat ini sudah sangat beragam bentuk dan jenisnya. Mulai dari yang paling kuno, telepon dan sms sampai, aplikasi penunjang profesi yang bersifat komouterisasi sampai aplikasi-aplikasi surat menyurat (messenger) yang berlomba-lomba memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh penggunanya.
Pada masa lebih terdahulu, seorang guru bisa dibilang hanya membutuhkan suara vokal, papan tulis, spidol/kapur untuk menyampaikan informasi kepada peserta didiknya, karena memang perkembangan TIK pada masa itu belum muncul dan tidak banyak yang tahu. Media belajar pun masih banyak yang menggunakan alat-alat sederhana yang bisa berasal dari alam atau karya kreativitas guru. Coba kita bandingkan dengan masa saat ini atau yang lebih dikenal dengan “masa kekinian”. Tidak jarang saya mendengar teman-teman guru yang beberapa kali diminta akun Facebook, PIN BBM, Line, Whatsapp dan lainnya oleh para siswanya. Ya, dengan berada pada masa usia remaja, anak-anak jauh lebih mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dengan hal baru, tidak terkecuali pembembangan TIK. Dapat dipastikan hampir semua pelajar saat ini memiliki media sosial dalam bentuk, Facebook, Whatsapp, BBM dan sebagainya. Media-media tersebut bisa menunjang kegiatan berkomunikasi antara guru dan murid bahkan ketika pelajaran di sekolah telah usai. Tentunya dengan cara-cara yang positif dan tetap memperhatikan “batasan” komunikasi antar guru-murid, perkembangan TIK sangat bermanfaat perannya bagi peningkatan dunia pendidikan.
Selain sarana messenger dan media sosial, guru juga harus mengikuti perkembangan dunia internet dan komputerisasi yang seakan-akan tidak terbendung kemajuannya. Siswa pada masa kekinian adalah siswa yang hidup berdampingan dengan pesatnya kemajuan teknologi. Mereka sangat tertarik sekali dengan media-media yang unik, “keren”, dan tidak ketinggalan zaman. Tidak jarang juga kita mendengar kata-kata yang kurang enak didengar dari siswa dengan alasan teknologi, seperti guru kuno, kuper (kurang pergaulan) dan sebagainya. Hal itu mungkin bisa dimengerti, karena memang sudah seharusnya guru lah yang mengayomi zaman mereka dengan mengikuti hal-hal apapun yang menarik bagi mereka, termasuk perkembangan TIK. Bisa dibilang, guru yang tidak “melek” dengan TIK dapat tergilas oleh zaman. Karena, jika kita melihat konteks kekinian tidak ada orang yang tidak kenal dengan TIK.
Para pelajar sangat menginginkan pelajaran yang diterimanya dengan cara yang unik, “wah”, memukau dan sulit dilupakan. TIK lah salah satu jawabannya, kemajuan TIK yang diiringi dengan kemampuan lain dari seorang guru akan membuat siswa tertarik untuk belajar dan suasana kelas pun akan terlihat lebih interaktif. Guru yang memiliki kemampuan dibidang TIK dapat dipastikan akan menyajikan pembelajaran dikelas menjadi lebih memukau. Contohnya, menyajikan slide-slide yang menarik dan interaktif, menyajikan film-film sesuai dengan materi pembelajaran di dalam kelas, menggunakan media internet untuk proses belajar dan sebagainya.
Setidaknya, terdapat tiga kunci untuk menjadi guru yang “melek” teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pertama, mengetahui perkembangan TIK. Setiap guru yang ingin handal dibidang TIK, perlu terlebih dulu memiliki pengetahuan seputar perkembangan tersebut. Hal ini dapat diakses oleh guru-guru melalui berita-berita di media massa, baik berbentuk elektronik maupun cetak. Sebab, hampir setiap hari berita perkembangan TIK dihadirkan dan bahas oleh para pakar ataupun penggiat teknologi. Setidaknya, dengan mengetahui perkembangan TIK terlebih dulu, seorang guru memiliki kesadaran akan pentingnya hal tersebut.
Kedua, jangan malu untuk belajar TIK. Setelah mengetahui perkembangan TIK, langkah berikutnya yang perlu dilakukan oleh guru adalah tidak malu untuk belajar TIK. Sikap malu dalam belajar, disadari atau tidak dapat menghambat seseorang untuk mendapatkan pengetahuan yang bersumber dari Tuhan. Seorang guru, meskipun posisinya sebagai guru, diharapkan tidak malu untuk belajar TIK walaupun dengan siswa-siswinya. Justru biasanya, dalam konteks masa kini siswa-siswi jauh lebih mahir dalam bidang TIK daripada gurunya, walaupun tidak semuanya. Di sinilah para guru dituntut untuk membuka hati dan pikiran bahwa dalam hidup ini ada pula hal-hal yang masih harus dipelajari meskipun dari muridnya sendiri.
Ketiga, memiliki keinginan meningkatkan kemampuan di bidang TIK. Seorang guru tidak boleh merasa puas terhadap kemampuan dibidang TIK yang telah dimilikinya. Sikap itu hanya akan menghambat guru memiliki keinginan meningkatkan kemampuan dibidang tersebut. Padahal, TIK merupakan ilmu yang setiap waktu selalu berkembang. Artinya, guru yang “miskin” meningkatkan kemampuan TIK, pasti akan tertinggal dengan perkembangan zaman dan kemampuan siswa-siswinya. Dengan demikian, keinginan kuat dalam meningkatkan kemampuan TIK mutlak dimiliki oleh guru agar kemampuannya berkorelasi dengan perkembangan zaman, sekaligus sebanding atau bisa melebihi kemampuan siswa-siswinya.
Di zaman yang semakin canggih ini, kemampuan handal dibidang TIK mutlak perlu dimiliki oleh para guru. Selain dapat mempermudah dalam berkomunikasi dengan siswa-siswinya, kemampuan tersebut mampu mempermudah guru dalam mengakses perkembangan teknologi dan infomasi. Semakin guru handal dalam bidang TIK, semakin mampu menyediakan pembelajaran yang mengasyikkan di dalam kelas. Masih mau disebut dengan guru kono? kuper? Setelah membaca artikel ini, saya rasa tidak, yuk kita sama-sama hidup berdampingan dengan teknologi. Salam..
Leave a Reply