“Guru Terbaik Melahirkan Siswa Yang Berkarakter SuksesMulia”
Oleh : Ferdinal lafendry
Sistem pendidikan yang berpijak pada tujuan pendidikan dapat melahirkan lulusan yang cerdas otaknya dan emosinya. Di samping itu, dapat pula melahirkan manusia yang benar-benar sesuai fithrahnya, yaitu manusia yang selalu mengaktulisasikan kebaikan dalam kehidupannya. Dengan fitrah itu, manusia dapat memaksimalkan potensi otak, emosi dan raganya. Sehingga dapat menjadi manusia yang bekerja keras, cerdas dan ikhlas serta berkualitas. Fitrah manusia sulit untuk dilahirkan, jika tidak diwadahi oleh pendidik yang memiliki kualitas baik.
Proses pendidikan harus mampu mewadahi semua aspek perkembangan siswa, baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Sehingga tidak hanya berbasis kognitif semata. Biasanya hal ini berasal dari model pembelajaran satu arah, teacher oriented, tidak student oriented dan cenderung mengutamakan prestasi akdemik saja. Tetapi dengan adanya keseimbangan pada ketiga hal tersebut dan dibarengi dengan pendidikan berbasis akhlak serta guru-guru terbaik di sekolah-sekolah di Indonesia, akan mampu melahirkan siswa yang hebat dan berkarakter mulia. Pendidikan model ini diharapkan mampu menjadi solusi dari problematika kemorosotan akhlak yang terjadi.
Pendidikan karakter dapat menjadi pondasi utama dalam mensukseskan Indonesia Emas 2025. Visi 2015 untuk menghasilkan insan Indonesia cerdas dan kompetitif. Insan Indonesia cerdas adalah cerdas secara intelektual, emosional, spiriitual dan kinestetis. Bagi bangsa Indonesia sekarang ini, pendidikan perlu memberikan kesadaran kepada semua rakyat di dalamnya, bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia. Dengan kata lain, tidak ada masa depan yang lebih baik dengan kejujuran, kedisiplinan, kegigihan, semangat belajar yang tinggi, mengembangkan rasa tanggung jawab, dan kepeduliaan pada sesama.
Sekolah pada dasarnya adalah sebuah institusi sosial. Pendidikan merupakan sebuah proses sosial, dan sekolah merupakan bentuk komunitas kehidupan di mana semua agen kehidupan berkonsentrasi untuk membuatkan suasana bagi anak untuk bisa berbagi semua hal yang diperoleh dari masyarakat, dan juga untuk menggunakan kemampuannya untuk tujuan-tujuan sosial.
Yang perlu disadari semua pihak, para siswa tidak hanya cerdas secara akademis, seperti beprestasi dalam berbagai kegiatan science, memenangkan lomba matematika, memenangkan juara robotic se-Indonesia, memenangkan cepat tepat kimia, mewakili sekolahnya untuk tingkat kecamatan, kabupaten, propinsi, nasional bahkan tingkat international dalam bidang-bidang tersebut dan semata-mata hanya untuk berprestasi juga mendapat pujian. Tetapi yang lebih utama dari semua itu adalah para siswa tersebut berpikir untuk mengaplikasikan ilmunya untuk kemajuan masyarakat sekitar dengan membuat karya-karya yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti membuat destilasi air laut untuk menghasilkan air minum bagi masyarakat di sekitar pantai yang kesulitan mendapatkan air minum, menciptakan alat yang mampu mengolah sampah untuk menghasilkan energi bagi masyarakat sekitar, dan sebagainya.
Dengan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, maka siswa-siswa berprestasi dapat memiliki karakter sukses mulia. Di samping piawai dalam mengaktualisasikan kemampuannya, siswa berkarakter SuksesMulia juga memiliki kecerdasan emosional yang mampu memahami dan berbagi dengan lingkungannya, mereka akan mampu bekontribusi untuk masyarakat sekitar melalui kegiatan-kegiatan sosial, seperti aktif dalam kegiatan bakti sosial di sekolah maupun di rumah, dan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan
Di sisi lain, siswa berkarakter SusksesMulia, memiliki kecerdasan spriritual yang tidak hanya diperuntukan bagi diri sendiri tapi juga untuk masyarakatnya. Hal ini dapat dilihat dalam berbagai kegiatan yang dilakukan para siswa seperti kunjungan dan berbagi dengan anak-anak yatim dan panti asuhan, menjadi remaja masjid yang aktif dalam menyelenggarakan kegiatan pesantren kilat, dan sebagainya.
Output siswa yang dididik oleh guru terbaik akan melejitkan prestasinya, baik itu dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Siswa tidak hanya suskses dalam bidang akdemik, tetapi juga memiliki produk yang bermanfaat bagi banyak umat manusia serta peduli pada sesama. Siswa tidak hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri, tetapi memiliki kepedulian dengan orang lain, menebarkan manfaat bagi banyak orang. Dalam Hadits nabi ditegaskan: “sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lainnya.”
Ada tiga kunci penting yang harus dipersiapkan guru dalam menciptakan siswa berkarakter sukses mulia. Pertama, peningkatan motivasi. Kuncinya adalah mencintai peerjaan, menjadi guru sudah merupakan pilihan utama dalam hidup, dan tidak pernah berhenti untuk belajar, selalu mengajar dengan hati, dan memiliki nilai-nilai spiritual dalam mengajar. Kedua kapasitas pengetahuan. Kuncinya: menjelajahi kemampuan siswa dan memamahi arus informasi masuk yang masuk ke dalam otaknya. ketiga keterampilan. Kuncinya adalah Appersepsi, menggunakan variasai metode, menguasai media pembelajaran dan membuat RPP kreatif. Sejauh ini keterbatasan pengetahuan dan keterampilan serta lemahnya motivasi guru berakibat kepada stagnannya kualitas institusi pendidikan yang berujung pada lemahnya kualitas output siswa. Peningkatan mutu pendidikan suatu keniscayaan dan guru berada di garis terdepan. Patut dicatat, Guru terbaik merupakan gelombang masa depan Indonesia dan berkontribusi dalam mewujudkan peradaban SuksesMulia.
Leave a Reply