GURU DI ERA MILLENIAL-Strategi Pembelajaran Online Daring-Luring

Di abad 21, setiap manusia di dunia tidak akan bisa mengelak dari fenomena perkembangan zaman dan modernisasi, baik dalam dunia transportasi, pemerintahan, olahraga, maupun pendidikan. Perkembangan zaman tidak mengenal lapisan masyarakat di lini manapun, bahkan saat ini manusia dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman tersebut. Siapa pun manusia yang tidak mengikuti perkembangan zaman pasti akan tergilas olehnya. Perkembangan zaman tidak dapat dilepaskan dari konteks globalisasi. Globalisasi menyebabkan negara-negara yang ada di dunia berevolusi menjadi negara global, dan warga dunia menjelma menjadi warga global. Indikasinya, bayi yang lahir pada abad XXI  berubah menjadi “manusia-manusia digital”, yaitu manusia masa yang akrab dengan dunia teknologi, informasi, dan komunikasi.

Dalam konteks pendidikan, “manusia-manusia digital ini” harus diarahkan agar tidak menyalahgunakan teknologi. Lembaga pendidikan saat ini perlu mengikuti perkembangan teknologi. Artinya lembaga pendidikan yang “cuek” terhadap perkembangan tersebut pasti akan tertinggal oleh zaman. Menyikapi hal tersebut, guru sebagai aktor utama pendidikan tidak boleh menutup mata terhadap perkembangan teknologi. Guru hari ini dituntut lebih pintar dan cerdas dari para siswanya dalam menyikapi perkembangan tersebut. Jangan sampai seorang guru memiliki penyakit TBC (Tidak Bisa Computer). Keterbelakangan guru dalam bidang teknologi akan menjadikan dirinya tertinggal oleh siswanya dan akan memengaruhi profesionalitas keguruannya.

Para guru perlu sadar bahwa siswa saat ini adalah siswa millenial atau generasi digital natives. Generasi ini adalah generasi yang menginginkan inovasi, baik dalam hal mencipta, melihat, merasakan sesuatu yang baru dan menginginkan sebuah kemandirian dalam berkarya. Generasi saat ini merupakan generasi yang mempunyai hasrat besar untuk bergerak dan “memulai” sesuatu. Generasi saat ini pun dapat dikatakan sebagai generasi yang sulit dipisahkan dengan teknologi. Teknologi selalu berdampingan dengan generasi saat ini, menyertai dalam kehidupannya, termasuk dalam aktivitas kegiatan belajar di sekolah.

Perkembangan dunia pendidikan saat ini seharusnya berbanding lurus dengan perkembangan teknologi. Pendidikan tidak boleh berpangku tangan dan acuh terhadap perkembangan tersebut. Justru kondisi ini harus dijadikan momentum bagi para guru untuk melek dan mengetahui perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), sehingga dapat menjadi fasilitator bagi para pelajar yang ingin tahu dalam dunia tersebut.

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan global menuntut dunia pendidikan untuk selalu menyesuaikan diri dengan perkembagan zaman dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, terutama penyesuaian penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran. Globalisasi pun telah memicu kecendrungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pertemuan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Pendidikan saat ini bersifat luwes (fleksibel), terbuka dan dapat diakses oleh siapapun dan ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan untuk berinteraksi dan kolaborasi. Kecendrungan perubahan dan inovasi dalam dunia pendidikan akan terus terjadi dan berkembang seiring dengan kebutuhan zaman.

Kecendrungan perubahan dan inovasi tersebut memiliki implikasi yang sangat luas dalam dunia pendidikan, diantaranya perubahan dalam program pembaruan dan teknologi pembelajaran, perubahan dalam program belajar dan pembelajaran dengan menggunakan metode ekspremental, pengendalian belajar lebih kepada peserta didik, peningkatan IQ (intlelligence quontient) yang diimbangi dengan pembinaan EQ (emotional qoutient), dan SQ (spritusl qoutient), serta menuntut pengintegrasian TIK dalam kegiatan pembelajaran.  Maka diharuskan guru untuk bisa beradaptasu dengan pembelajaran online learning Daring maupun-luring. Ada 5 Prinsip untuk pembelajran Online :

1.Tujuan Pembelajaran yang jelas : (Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai apat terukur dengan baik

2. Kemandirian : Adanya Kurikulum dan Program Semester yang sudah dirancanng dipelajari dan diterapkan secara mandiri. Efisiensi Program : Kemampuan memilih fitur dan alat teknologi yang tepat

3. Fokus : Fokus pada subtansi materi

4. Simple : Dibuat sesederhana mungkin dan mudah dipahami.

Kemudian ada 3 tahapan dalam melaksanakan Pembelajaran Online Learning :

  1. IDENTIFICATION : Guru melakukan identifikasi kesiapan pembelajaran online mulai dari persiapan materi, persiapan siswa, persiapan langkah-langkah pembelajaran dan aktivitas dan mengidentifikasi media yang akan digunakan baik untuk daring maupun Luring.

Nah sebelumnya kita perlu menentukan mana yang termasuk Daring maupun Luring kita melakukan pemilahan dengan kategori sebagai berikut :

Singkron (Daring) : INteraktif, Monitoring, real time, Zoom meeting, Google meet, youtube, Instagram selama dalam kondisi live streaming. Sedangkan Luring ciri dari Asingkron (Luring) Non interaktif – belajar sesui kebutuhan materi-Any time-bisa dilakukan kapan saja-Aplikasi berbasisi web-Ruang guru, Cursera dll.

Contoh jenis pembelajaran daring : Zoom meeting, Google Classroom, Google meet dan contoh Luring adalah : Emodul, Ebook, Video edukasi dll.

  1. Tahap Kedua adalah menentukan media Pembelajaran

Guru memilih jenis media yang akan digunakan. Guru bias memilih media pembelajaran daring dan Luring seperti Daring menggunakan Zoom meeting dengan berbagai perangkatnya Luring menggunakan Google Classroom-Podcast dan video pembelajaran dan sering juga penulis menggunak Emodul dengan membuat Flipbook. Seperti Flipbook 7 Jurus Jitu pembelajaran kreati dan mneyenangkan : http://online.fliphtml5.com/dnhpg/pyb/ dan penulis sarankan agar membuat katalog link E-Modul, begitu kita butuhkan kita tinggal copy file dan kirim k wa group dan sebagainya.

  1. Reinforcement (Penguatan & autenteic assessment )

(Mereview & penguatan pembelajaran dan penilaian)

Reinforcement dengan cara :

Tanya jawab, Wraping point penting, menguatkan kembali konten secara umum Autentic Assesment  dengan cara :

Penugasan proses (kektifan saat proses)

Memberikan penugasan (project yang sesuai) , kuis daring via Kahoot dll

Merangkum  yang sesuai dengan indikator pembelajaran.

  1. Impacful Delivery Design : memahami gaya atau model delivery pembelajaran yang sesuai dengan situasi pembelajaran onliline

Gunakan Strategi Onlne yang Efektif maka Tujuan Pembelajaran tercapai

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *